Jumat, 20 November 2015

NASEHAT PERGAULAN DALAM ISLAM

Pada kesempatan ini, penulis coba mengangkat suatu topik yang sangat penting dalam kehidupan yaitu Nasehat Pergaulan Dalam Islam. Sebagaimana yang kita ketahui bahwa seiring dengan perkembangan zaman dan kehidupan modern, manusia akan mengalami berbagai perubahan dari sikap, tutur kata, cara merespon sesuatu dan lain sebagainya. Bahkan cenderung anak zaman sekarang lebih dikategorikan “anak liar”. Mengapa ? karena cenderung tidak terkontrol bahkan dimanapun kita dapat mendengar dan melihat secara langsung atau lewat berbagai media, anak Sekolah dasar sudah berkelahi, anak Sekolah Menengah Pertama bahkan sudah tahu yang namanya ciuman bahkan membunuh, ataukah anak Sekolah Menengah Atas bahkan telah mengkonsumsi berbagai obat terlarang mualai dari putau, ganja dan lain sebagainya. Bahkan anak kuliahan yang disebut sebagai penerus bangsa telah kehilangan moralnya dan ribuan contoh kasus lainnya sehingga tidaklah heran jika orang-orang terdahulu mengatakan bahwa kehidupan anak modern cendrung “liar”.


 Nah melihat kejadian diatas, maka timbul sebuah pertanyaan yaitu siapakah yang bertanggung jawab atas perilaku putra putrid tersebut ? apakah sekolah atau institusi pendidikan ? ataukan tempat dimana ia belajar agama ? tentu jawabannya adalah TIDAK. Yang harus diketahui adalah peran orang tua dalam mendidik putra putri mereka. Nah sebagai orang tua tentunya kita yang menjadi dasar atau pilar utama dalam mendidik anak dimulai dari rumah. Nah dalam pola mendidik anak tersebut maka yang harus diperhatikan yaiu harus berdasarkan nilai atau petunjuk islami yang bersumber dari al-quran. Namun sebelum itu terjadi, maka orang tua harus terlebih dahuu memiliki pemahaman yang mendalam tentang cara berperilaku dan bergaul berdasarkan nilai-nilai islam. Mengapa karena dasar inilah yang kemudian dijadikan acuan dasar dalam bergaul, karena pergaulanlah yang kemudian menentukan putra putrid itu seperti apa dikemudian hari.


Ada prinsip lama yang berkata,” jika engkau mau melihat anakmu kelak seperti apa, maka lihatlah dengan siapa dia bergaul.” Ataukah “jika berkumpul dengan tukang gossip maka, kita akan menjadi tukang gossip”, “jika bergaul dengan orang pintar maka kita akan ketularan pintarnya”, jika bergaul dengan orang sukses, maka kita akan sukses pula”. Nah dengan siapa dia berkumpul, dasarnya adalah nilai-nilai islami yang kita tanamkan dari rumah untk dijadikan dasar dalam dunia pergaulan, sehingga mereka dapat mengetahui berbagai batasan dalam bergaul, apa yang buruk dan apa yang jahat, apa yang berkenan dan apa yang tidak berkenan.



 Berikut adalah beberapa Nasehat Pergaulan Dalam Islam yang bersumber dari al-quran sebagai pedoman hidup yang kami rangkai sebagai berikut :


Pengaruh Manusia dalam Pergaulan


Hadits Rasululah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menjelaskan pengaruh seorang teman dalam sabda beliau yang berkata :

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة

Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan Muslim 2628)

Perintah dalam Mencari Teman Yang Baik dan Perintah Menjauhi Teman Yang Buruk


Ibnu Hajar Al Asqalani rahimahullah mengatakan : “Hadits di ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong seseorang agar bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan dunia.”( Fathul Bari 4/324)

Imam An Nawawi rahimahullah menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat permisalan teman yang shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan teman yang jelek dengan seorang pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab. Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah, dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” (Syarh Shahih Muslim 4/227)

Kebaikan Seseorang Bisa Dilihat Dari Pergaulannya

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan teman sebagai patokan terhadap baik dan buruknya agama orang tersebut. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita dalam memilih teman dalam pergaulan sesuai hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :

المرء على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل

Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 927)

Ingatlah Penyesalan di Akhirat


Jangan sampai suatau saat pada akhirnya kita menyesal di akhirat karena pengaruh teman yang buruk. Coba renungkan Firman Allah berikut ini :

وَيَوْمَ يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ لِلْإِنسَانِ خَذُولاً

“ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al Furqan:27-29)

Dalam Islam Mengagajarkan suaru Larangan terhadap segala bentuk kerusakan dan keburukan



Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,

{إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ}

“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu daoat mengambil pelajaran.” (QS.  An-Nahl: 90).



Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang setan dan godaannya kepada manusia,



{إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُون}



“Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk (semua maksiat) dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu ketahui.” (QS. Al-Baqarah:169).


Demikianlah berbagai Nasehat Pergaulan Dalam Islam yang kami susun sedemikian rupa, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat membantu teman sekalian dalam menentukan pergaulan berdasarkan nilai-nilai islami dan menjadikan kita sebagai manusia yang bijak dan menjadi contoh atau panutan bagi sesama.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar