Pada kesempatan ini, penulis coba mengangkat suatu topik yang
sangat penting dalam kehidupan yaitu Nasehat Pergaulan Dalam Islam. Sebagaimana
yang kita ketahui bahwa seiring dengan perkembangan zaman dan kehidupan modern,
manusia akan mengalami berbagai perubahan dari sikap, tutur kata, cara merespon
sesuatu dan lain sebagainya. Bahkan cenderung anak zaman sekarang lebih
dikategorikan “anak liar”. Mengapa ? karena cenderung tidak terkontrol bahkan
dimanapun kita dapat mendengar dan melihat secara langsung atau lewat berbagai
media, anak Sekolah dasar sudah berkelahi, anak Sekolah Menengah Pertama bahkan
sudah tahu yang namanya ciuman bahkan membunuh, ataukah anak Sekolah Menengah
Atas bahkan telah mengkonsumsi berbagai obat terlarang mualai dari putau, ganja
dan lain sebagainya. Bahkan anak kuliahan yang disebut sebagai penerus bangsa
telah kehilangan moralnya dan ribuan contoh kasus lainnya sehingga tidaklah
heran jika orang-orang terdahulu mengatakan bahwa kehidupan anak modern cendrung
“liar”.
Nah melihat kejadian diatas, maka timbul sebuah pertanyaan
yaitu siapakah yang bertanggung jawab atas perilaku putra putrid tersebut ?
apakah sekolah atau institusi pendidikan ? ataukan tempat dimana ia belajar
agama ? tentu jawabannya adalah TIDAK. Yang harus diketahui adalah peran orang
tua dalam mendidik putra putri mereka. Nah sebagai orang tua tentunya kita yang
menjadi dasar atau pilar utama dalam mendidik anak dimulai dari rumah. Nah dalam
pola mendidik anak tersebut maka yang harus diperhatikan yaiu harus berdasarkan
nilai atau petunjuk islami yang bersumber dari al-quran. Namun sebelum itu
terjadi, maka orang tua harus terlebih dahuu memiliki pemahaman yang mendalam
tentang cara berperilaku dan bergaul berdasarkan nilai-nilai islam. Mengapa
karena dasar inilah yang kemudian dijadikan acuan dasar dalam bergaul, karena
pergaulanlah yang kemudian menentukan putra putrid itu seperti apa dikemudian
hari.
Ada prinsip lama yang berkata,” jika engkau mau melihat
anakmu kelak seperti apa, maka lihatlah dengan siapa dia bergaul.” Ataukah “jika
berkumpul dengan tukang gossip maka, kita akan menjadi tukang gossip”, “jika
bergaul dengan orang pintar maka kita akan ketularan pintarnya”, jika bergaul
dengan orang sukses, maka kita akan sukses pula”. Nah dengan siapa dia
berkumpul, dasarnya adalah nilai-nilai islami yang kita tanamkan dari rumah
untk dijadikan dasar dalam dunia pergaulan, sehingga mereka dapat mengetahui
berbagai batasan dalam bergaul, apa yang buruk dan apa yang jahat, apa yang
berkenan dan apa yang tidak berkenan.
Berikut adalah beberapa Nasehat Pergaulan Dalam Islam yang
bersumber dari al-quran sebagai pedoman hidup yang kami rangkai sebagai berikut
:
Pengaruh
Manusia dalam Pergaulan
Hadits
Rasululah shallallahu
‘alaihi wa sallam yang menjelaskan pengaruh
seorang teman dalam sabda beliau yang berkata :
مَثَلُ
الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالسَّوْءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ ،
فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَبْتَاعَ مِنْهُ ،
وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ مِنْهُ رِيحًا طَيِّبَةً ، وَنَافِخُ الْكِيرِ إِمَّا أَنْ
يُحْرِقَ ثِيَابَكَ ، وَإِمَّا أَنْ تَجِدَ رِيحًا خَبِيثَة
“Permisalan teman yang baik dan teman yang buruk ibarat seorang
penjual minyak wangi dan seorang pandai besi. Penjual minyak wangi mungkin akan
memberimu minyak wangi, atau engkau bisa membeli minyak wangi darinya, dan
kalaupun tidak, engkau tetap mendapatkan bau harum darinya. Sedangkan pandai
besi, bisa jadi (percikan apinya) mengenai pakaianmu, dan kalaupun tidak engkau
tetap mendapatkan bau asapnya yang tak sedap.” (HR. Bukhari 5534 dan
Muslim 2628)
Perintah
dalam Mencari Teman Yang Baik dan Perintah Menjauhi Teman Yang Buruk
Ibnu
Hajar Al Asqalani rahimahullah mengatakan
: “Hadits di ini menunjukkan larangan berteman dengan orang-orang yang dapat
merusak agama maupun dunia kita. Hadits ini juga mendorong seseorang agar
bergaul dengan orang-orang yang dapat memberikan manfaat dalam agama dan
dunia.”( Fathul Bari 4/324)
Imam An Nawawi
rahimahullah menjelaskan bahwa dalam hadits ini terdapat permisalan teman yang
shalih dengan seorang penjual minyak wangi dan teman yang jelek dengan seorang
pandai besi. Hadits ini juga menunjukkan keutamaan bergaul dengan teman shalih
dan orang baik yang memiliki akhlak yang mulia, sikap wara’, ilmu, dan adab.
Sekaligus juga terdapat larangan bergaul dengan orang yang buruk, ahli bid’ah,
dan orang-orang yang mempunyai sikap tercela lainnya.” (Syarh Shahih Muslim 4/227)
Kebaikan
Seseorang Bisa Dilihat Dari Pergaulannya
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan
teman sebagai patokan terhadap baik dan buruknya agama orang tersebut. Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam memerintahkan kepada kita dalam memilih teman
dalam pergaulan sesuai hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
:
المرء
على دين خليله فلينظر أحدكم من يخالل
“Agama Seseorang sesuai dengan agama teman dekatnya. Hendaklah
kalian melihat siapakah yang menjadi teman dekatnya.” (HR.
Abu Daud dan Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Silsilah
Ash-Shahihah, no. 927)
Ingatlah
Penyesalan di Akhirat
Jangan
sampai suatau saat pada akhirnya kita menyesal di akhirat karena pengaruh teman
yang buruk. Coba renungkan Firman Allah berikut ini :
وَيَوْمَ
يَعَضُّ الظَّالِمُ عَلَى يَدَيْهِ يَقُولُ يَا لَيْتَنِي اتَّخَذْتُ مَعَ
الرَّسُولِ سَبِيلاً يَا وَيْلَتَى لَيْتَنِي لَمْ أَتَّخِذْ فُلَاناً خَلِيلاً
لَقَدْ أَضَلَّنِي عَنِ الذِّكْرِ بَعْدَ إِذْ جَاءنِي وَكَانَ الشَّيْطَانُ
لِلْإِنسَانِ خَذُولاً
“ Dan ingatlah ketika orang-orang zalim menggigit kedua
tanganya seraya berkata : “Aduhai kiranya aku dulu mengambil jalan bersama
Rasul. Kecelakaan besar bagiku. Kiranya dulu aku tidak mengambil fulan sebagai
teman akrabku. Sesungguhnya dia telah menyesatkan aku dari Al Qur’an sesudah Al
Qur’an itu datang kepadaku. Dan setan itu tidak mau menolong manusia” (Al
Furqan:27-29)
Dalam Islam Mengagajarkan suaru
Larangan terhadap segala bentuk kerusakan dan keburukan
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
{إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
وَالْبَغْيِ
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ}
“Sesungguhnya Allah memerintahkan (kepadamu) untuk berlaku adil
dan berbuat kebajikan, memberi kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari
perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan. Dia memberi pengajaran kepadamu
agar kamu daoat mengambil pelajaran.” (QS. An-Nahl: 90).
Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman tentang setan dan godaannya
kepada manusia,
{إِنَّمَا يَأْمُرُكُمْ بِالسُّوءِ وَالْفَحْشَاءِ
وَأَنْ تَقُولُوا عَلَى اللَّهِ مَا لَا تَعْلَمُون}
“Sesungguhnya syaithan itu hanya menyuruh kamu berbuat buruk
(semua maksiat) dan keji, dan mengatakan tentang Allah apa yang tidak kamu
ketahui.” (QS.
Al-Baqarah:169).
Demikianlah berbagai Nasehat Pergaulan Dalam Islam yang kami susun sedemikian rupa, semoga artikel ini dapat bermanfaat dan dapat membantu teman sekalian dalam menentukan pergaulan berdasarkan nilai-nilai islami dan menjadikan kita sebagai manusia yang bijak dan menjadi contoh atau panutan bagi sesama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar