Assalamualaikum Wr. Wb.
Pada kesempatan kali ini, penulis ingin sedikit bermain
dengan kata-kata dan merangkumnya menjadi tulisan yang sedap dibaca dan baik
untuk di sharingkan. Bermain dengan kata-kata lewat Syair Nasehat Islam sangat
jarang untuk diangkat ke publik mengingat berbagai macam tulisan telah penulis
posting sebelumnya hanya sekedar pengetahuan tambahan.
Mudah-mudahan lewat
Syair Nasehat Islam dapat menambah semangat para sahabat sekalian. Mengapa
karena ini menjadi sesuatu yang unik dan sepertinya juga langka. Nah penulis
coba membagi menjadi 2 bagian yaitu pertama adalah Puisi
Sholawat Nabi “Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad” dan selanjutnya adalah berbagai Syair
karangan bebas
Berikut beberapa Syair Nasehat Islam yang sahabat dapat
gunakan baik untuk status media social, status bbm, dan lain sebagainya.
**********
Sholawat
Nabi “Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad”
Kulihat Jauh
tanpa titik jatuh
mata memerah tanda tiada kuasa
larut dalam fikir yang terombang-ambing
tanpa titik jatuh
mata memerah tanda tiada kuasa
larut dalam fikir yang terombang-ambing
Sepertinya ia temukan
sesuatu
namun sebenarnya tiada
hidup akan terus ambigu
saat mata hati ini mulai rapuh bahkan hampir mati
namun sebenarnya tiada
hidup akan terus ambigu
saat mata hati ini mulai rapuh bahkan hampir mati
namun, Allah sayang akan
ciptaan-Nya
terlebih pada ummat kekasih-Nya
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
Akan ada Syafaat di hari kiamat nanti
terlebih pada ummat kekasih-Nya
Rasulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam
Akan ada Syafaat di hari kiamat nanti
saat ini …
bibir kita masih bisa berucap
masih ada harapan syafaat
saat sholawat kita panjatkan
berbilang dan terus berbilang
bibir kita masih bisa berucap
masih ada harapan syafaat
saat sholawat kita panjatkan
berbilang dan terus berbilang
Syafaatnya sebagai senjata pamungkas
hanya karena ingin ummatnya tersenyum …
hingga bersama kelak di surga Allah SWT
Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad
hanya karena ingin ummatnya tersenyum …
hingga bersama kelak di surga Allah SWT
Allahumma Sholli ‘Ala Muhammad
**********
SYAIR NASEHAT ISLAM
Wahai para kaum
muslimin
Marilah untuk perhatikan
Sebuah pelajaran berharga dari Sang Kuasa
Suatu untaian hikmah kehidupan
Untuk pelajaran bagi kaum beriman
Juga bekal dalam perjalanan kehidupan
Dari air kita dapatkan pelajaran ketenangan
Air beriak adalah tanda tak dalam
Semakin dalam maka semakin tenang
Juga sebuah perumpamaan
untuk orang berilmu dan juga orang bodoh
Banyak mulut memang suatu simbol kebodohan
Banyak diam juga simbol kebijaksanaan
Dari sebuah batu kita belajar tentang ketegaran
Bersabar dalam menghadapi cobaan hidup
Bak batu karang
Takkan ada kata menyerah
Walau diterjang hempasan ombak yang berdeburan
Jangan engkau seperti Sampah ditengah lautan
Yang terus terombang ambing tanpa tujuan
Seperti orang yang menuruti zaman
Mereka tak tahu kearah manakah mereka melangkah
Entah apakah untuk suatu gengsi kehidupan
Atau hanya untuk memenuhi nafsu liar
Dan ujung-ujungnya pasti menyengsarakan
Tidak pernah puas dengan keadaan yang ada
Hanya kebiasaan mengikuti perubahan mode dunia
Selalu berpenampilan serba serbi heboh
Menyukai cara berpakaian orang akan tetapi hakikatnya telanjang
Menyukai hidup lewat cara binatang Jalang
Telanjang dan dikatakan lebih baik
Daripada berpenampilan sopan
Suatu cara pikir dan pola hidup serba gila !
Dari seekor lebah kita belajar dalam berdampak
Saling tolong menolong dalam proses kehidupan
Tidak memandang adanya perbedaan
Karena bungapun bukan bangsa lebah
Padahal lebah senantiasa membantu proses penyerbukan
Begitu pula sang bunga memberi manfaat balik
Berupa cairan madu kepada lebah
Keduanya terus akan saling membutuhkan
Sebuah gambaran keharmonisan kehidupan
Dapatkah manusia belajar sedemikian halnya?
Ditengah maraknya perubahan zaman
Individualisme menjadi hal yang dominan
egoism juga dipertontonkan
Ideologi materialisme menjadi hal yang dipertuhankan
Bukankah manusia sering berkata
Kita adalah makhluk social kawan
Marilah untuk perhatikan
Sebuah pelajaran berharga dari Sang Kuasa
Suatu untaian hikmah kehidupan
Untuk pelajaran bagi kaum beriman
Juga bekal dalam perjalanan kehidupan
Dari air kita dapatkan pelajaran ketenangan
Air beriak adalah tanda tak dalam
Semakin dalam maka semakin tenang
Juga sebuah perumpamaan
untuk orang berilmu dan juga orang bodoh
Banyak mulut memang suatu simbol kebodohan
Banyak diam juga simbol kebijaksanaan
Dari sebuah batu kita belajar tentang ketegaran
Bersabar dalam menghadapi cobaan hidup
Bak batu karang
Takkan ada kata menyerah
Walau diterjang hempasan ombak yang berdeburan
Jangan engkau seperti Sampah ditengah lautan
Yang terus terombang ambing tanpa tujuan
Seperti orang yang menuruti zaman
Mereka tak tahu kearah manakah mereka melangkah
Entah apakah untuk suatu gengsi kehidupan
Atau hanya untuk memenuhi nafsu liar
Dan ujung-ujungnya pasti menyengsarakan
Tidak pernah puas dengan keadaan yang ada
Hanya kebiasaan mengikuti perubahan mode dunia
Selalu berpenampilan serba serbi heboh
Menyukai cara berpakaian orang akan tetapi hakikatnya telanjang
Menyukai hidup lewat cara binatang Jalang
Telanjang dan dikatakan lebih baik
Daripada berpenampilan sopan
Suatu cara pikir dan pola hidup serba gila !
Dari seekor lebah kita belajar dalam berdampak
Saling tolong menolong dalam proses kehidupan
Tidak memandang adanya perbedaan
Karena bungapun bukan bangsa lebah
Padahal lebah senantiasa membantu proses penyerbukan
Begitu pula sang bunga memberi manfaat balik
Berupa cairan madu kepada lebah
Keduanya terus akan saling membutuhkan
Sebuah gambaran keharmonisan kehidupan
Dapatkah manusia belajar sedemikian halnya?
Ditengah maraknya perubahan zaman
Individualisme menjadi hal yang dominan
egoism juga dipertontonkan
Ideologi materialisme menjadi hal yang dipertuhankan
Bukankah manusia sering berkata
Kita adalah makhluk social kawan
"kita akan
saling membutuhkan"
Namun dalam realitnya sungguh amat memprihatinkan
Realitas perubahan zaman
Yang tidak dapat terkontrol dengan baik
Sehingga manusia menjadi lupa akan kodrat dirinya sendiri
Lupa Tuhan, Lupa daratan, Lupa Ingatan
Lupa saudara, Lupa keluarga, Lupa Teman
Lupa budaya, Lupa agama, rusak moral
Dan memilih menjual diri kepada setan
Daripada menjadi Hamba Allah
Memilih menjadi binatang jalang
Yang menuruti hawa nafsu liarnya
Senang sesaat, sengsara selamanya kemudian
Cobalah untuk disimak
Bangsa lebahpun, tidak akan pernah berbuat demikian
Makanannya selalu halal, menyehatkan dan bergizi
berjuang dan bekerja untu saling berbagi rezeki
Kepada sesama ciptaan-Nya
Tanpa memandang adanya suatu perbedaan
Hanya memandang kemaslahatan
Demi keharmonisan kehidupan
Namun kenapa
Di dalam zaman modern
Dunia lebah bukan lagi menjadi suatu panutan
Namun hanya menjadi teori bualan dan logika
ataukan menjadi pelajaran disekolahan
Dikatakan lebah hanyaah binatang
Tak punya akal pikiran
Sekedar menuruti naluri dan metaformosa kehidupan
Namun apakah mereka tak sadar
Manusia telah kehilangan Guru besar dan sejati
Dengan anggapan dia lebih mulia daripada bangsa binatang
Sehingga tak mau mengambil pelajaran hidup darinya
Dari bangsa lebah yang dianggap lebih rendah
Namun sekali lagi manusia telah lupa akan dirinya
Padahal dari lebah dia mengambil dan mencicipi madunya
Dari lebah mengambil banyak manfaatnya
Dari madu lebah dia menyembuhkan berbagai penyakitnya
Cara hidup mereka sungguh amatlah mulia
Namun dalam realitnya sungguh amat memprihatinkan
Realitas perubahan zaman
Yang tidak dapat terkontrol dengan baik
Sehingga manusia menjadi lupa akan kodrat dirinya sendiri
Lupa Tuhan, Lupa daratan, Lupa Ingatan
Lupa saudara, Lupa keluarga, Lupa Teman
Lupa budaya, Lupa agama, rusak moral
Dan memilih menjual diri kepada setan
Daripada menjadi Hamba Allah
Memilih menjadi binatang jalang
Yang menuruti hawa nafsu liarnya
Senang sesaat, sengsara selamanya kemudian
Cobalah untuk disimak
Bangsa lebahpun, tidak akan pernah berbuat demikian
Makanannya selalu halal, menyehatkan dan bergizi
berjuang dan bekerja untu saling berbagi rezeki
Kepada sesama ciptaan-Nya
Tanpa memandang adanya suatu perbedaan
Hanya memandang kemaslahatan
Demi keharmonisan kehidupan
Namun kenapa
Di dalam zaman modern
Dunia lebah bukan lagi menjadi suatu panutan
Namun hanya menjadi teori bualan dan logika
ataukan menjadi pelajaran disekolahan
Dikatakan lebah hanyaah binatang
Tak punya akal pikiran
Sekedar menuruti naluri dan metaformosa kehidupan
Namun apakah mereka tak sadar
Manusia telah kehilangan Guru besar dan sejati
Dengan anggapan dia lebih mulia daripada bangsa binatang
Sehingga tak mau mengambil pelajaran hidup darinya
Dari bangsa lebah yang dianggap lebih rendah
Namun sekali lagi manusia telah lupa akan dirinya
Padahal dari lebah dia mengambil dan mencicipi madunya
Dari lebah mengambil banyak manfaatnya
Dari madu lebah dia menyembuhkan berbagai penyakitnya
Cara hidup mereka sungguh amatlah mulia
**********
Demikianlah beragam Syair Nasehat Islam yang dapat menyirami
hati kita tentang kehidupan. Bagaimana kita belajar menghargai kehidupan dan
belajar akan segala sesuatu di sekitar kita dan menjadikan kita manusia yang
lebih baik dari segi akhlak, perilaku, dan lain sebagainya. Teruslah menjadi insane
yang berguna bagi sesame.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar